STATISTIK PENGUNJUNG
  Hari ini
:
1
  Kemarin
:
2
  Bulan ini
:
27
  Tahun ini
:
124
  Total
:
5846081
  Alumni
:
48363
  Hits Count
:
257
  Now Online
:
1
UNDIP Juarai Debat Konstitusi Mahasiswa se-Indonesia 2018
Diunggah pada : wednesday, 12 Aug 2020 09:39

Universitas Diponegoro (UNDIP) berhasil meraih juara nasional dalam Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa antar Perguruan Tinggi se-Indonesia Tahun 2018 yang digelar Mahkamah Konstitusi (MK). Gelar tersebut diraih usai mengalahkan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) dalam babak final dengan tema perdebatan "Pembubaran Ormas Berdasarkan UU Nomor 16 Tahun 2017", Rabu (9/5) Malam.

 

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meraih Juara 3 usai mengalahkan Universitas Tarumanagara (UNTAR) dengan tema perdebatan "Hak Angket DPR terhadap KPK". Terpilih menjadi Best Speaker, Luisa Srihandayani dari UNTAR.

 

Pengumuman para pemenang disampaikan oleh Guru Besar Hukum Tata Negara Yuliandri selaku ketua dewan juri. Turut menjadi juri kehormatan pada babak final, Ketua MK Periode 2013-2015 Hamdan Zoelva, Hakim Konstitusi Maria Farida Indrati, Pengajar Hukum Universitas Surabaya Hesti Armiwulan, Guru Besar Hukum Universitas Mataram Galang Asmara, dan Guru Besar Ilmu Hukum Administrasi Negara Universitas Sebelas Maret Surakarta I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani.

 

Adu Argumen Secara Rasionalitas

 

Dalam pembukaan acara tersebut, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman menekankan siapapun yang menjadi juara Debat Konstitusi Mahasiswa 2018 merupakan yang paling terbaik dari yang terbaik. Anwar merasakan suasana ini lebih seperti berada di ruang sidang MK, bukan kompetisi debat konstitusi mahasiswa.

 

"Saya sampaikan bahwa situasi di sini lebih terasa seperti di dalam sidang MK, malah bukan kompetisi. Dua finalis yang beradu argumen ini sudah seperti ahli di sidang MK, saya kagum, mereka beradu argumentasi dengan sopan, tidak ada saling menghujat," tuturnya di hadapan para peserta debat.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal MK M. Guntur Hamzah melaporkan proses pelaksanaan kompetisi debat mahasiswa yang sudah dilaksanakan sebelas kali tersebut. Para peserta yang terdiri dari 161 perguruan tinggi mengikuti tahap eliminasi yang menyisakan 24 perguruan tinggi untuk tiap regional. "Tahap regional di 3 regional Regional barat dilaksanakan di Universitas Maranatha Bandung, regional tengah dilaksanakan di Universitas Negeri Semarang, dan regional timur dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Malang," jelas Guntur.

 

Seleksi pada tahap regional menyisakan masing-masing delapan perguruan tinggi yang berlaga di tahap nasional. Pada tahap nasional, menyisakan dua finalis untuk mendapatkan gelar tertinggi Debat Konstitusi Mahasiswa. "Setelah melalui berbagai tahapan, akhirnya UNDIP dan UIN Jakarta telah mengungguli 22 tim lainnya dan telah berjuang untuk mendapatkan gelar tertinggi," imbuhnya.

 

Guntur menjelaskan tujuan diadakan kompetisi tersebut untuk membantu MK dalam menyosialisasikan mengenai MK dan putusan-putusan MK. Tak hanya itu, Guntur menilai kegiatan tersebut bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berargumentasi dan mendalami teks-teks konstitusi. Selain itu, lanjutnya, kegiatan rutin tahunan tersebut berfungsi guna menumbuhkan budaya untuk berani berpendapat secara positif.

 

Guntur berharap para mahasiswa terpilih yang menjadi peserta Kegiatan Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa antar Perguruan Tinggi se-Indonesia Tahun 2018 tidak hanya berhenti sampai berakhirnya kegiatan ini untuk mendapatkan gelar juara tingkat nasional. Namun lebih dari itu, semoga para mahasiswa dapat mengambil pembelajaran yang konstruktif untuk mempersiapkan masa depan dan untuk menyongsong dinamika ketatanegaraan di masa-masa yang akan datang.

 

Ketua Dewan Juri Yuliandri saat ditemui usai kompetisi, sangat mengapresiasi kualitas dan kemampuan para peserta debat. "Kompetisi ini sangat membanggakan menurut saya. Perdebatannya sangat luar biasa, apalagi dibandingkan dengan babak penyisihan. Ini menandakan peserta yang masuk di tingkat nasional sungguh luar biasa kualitasnya. Perdebatannya juga sangat menarik," ungkapnya.

 

Sementara itu, pemenang Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa dari UNDIP, Asri Sandra Firmanti ditemui setelah pengumuman juara, merasa sangat bahagia karena menjadi pemenang dalam Debat bergengsi se-Indonesia. “Tentunya bahagia, bisa jadi juara nasional. Karena Debat Konstitusi di MK ini merupakan yang paling bergengsi diantara kompetisi debat lainnya di Indonesia, dan mereka yang sudah masuk tahap nasional ini pasti mereka yang sudah miliki mental juara,” ucapnya. (Bayu Wicaksono/LA)